Pengangguran di NTB juga mengalami penurunan yang cukup signifikan. Dari kondisi awal pada tahun 2013 sebesar 5,38 persen, turun menjadi 3,32 persen pada tahun 2017. “Tingkat kesenjangan pendapatan antar penduduk dan pembangunan antar wilayah juga membaik,” ujarnya.
Tahun 2017, tingkat kesenjangan pendapatan yang diukur dengan gini ratio sebesar 0,378. Itu artinya TGB berhasil menurunkan kesenjangan pendapatan dari kondisi tahun 2013 sebesar 0,396. “Secara umum, tingkat kesenjangan pendapatan antar penduduk dan pembangunan antar wilayah di NTB lebih rendah dibandingkan dengan nasional,” kata TGB.
Kemampuan TGB memimpin NTB juga terbukti berhasil pada sektor kelautan dan perikanan. Upaya yang dilakukan yaitu meningkatkan produksi dan kualitas produksi melalui sarana usaha perikanan yang memadai. Misalnya penyaluran paket bantuan penangkapan ikan maupun budidaya perikanan. Realisasi produksi perikanan dari tahun 2013 sebanyak 1,02 juta ton. Kemudian pada tahun 2017 telah menjadi 1,41 juta ton lebih yang dihasilkan oleh 202.497 orang nelayan dan pembudidaya ikan.
Komoditi rumput laut penyumbang utama terhadap produksi perikanan budidaya. Produksi rumput laut tahun 2013 mencapai 756 ribu ton, meningkat menjadi 1,037 juta ton pada tahun 2017. “Hal ini juga diikuti dengan capaian nilai tukar nelayan untuk tahun 2017 adalah 105,9 persen,meningkat 3,87 persen dari tahun 2016,” papar TGB. Lantas bagaimana dengan sektor pertanian ? Ulama dan umara yang pintar dalam berbagai bidang ini mengatakan, untuk produksi komoditi strategis tanaman pangan di NTB yaitu padi dan jagung. Jumlah produksi pada tahun 2013 secara berturut-turut 2,19 juta ton dan 633 ribu ton.
