PRAYA–Sirkuit Motocross di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah, NTB akan di-launching atau diresmikan pada Lebaran Topat atau sepekan setelah Idulfitri 1443 H/2022.
Rencananya, launching akan dihadiri oleh seluruh ASN Lingkup Pemkab Lombok Tengah. Disamping itu, para pembalap dunia dan tentunya nasional siap hadir, termasuk 50 pembalap daerah.
Berdasarkan informasi, 10 pembalap dunia sudah terkonfirmasi hadir di Lantan, yakni Lionel Kerhoas asal Prancis, Hugo Cheneve asal Prancis, Tommy Dibitonto asal Italia, Chris Lloyd dan Ignacio Aroyo asal Chile, Sandy Rohrs dari Amerika, Ben Paul dari Australia, Olivier Guyou dari Prancis, Benoit Destresse dari Prancis, dan Flavio Assenza Italia.
Sementara para pembalap nasional di antaranya Diva Ismayana dan I Kadek Oca asal Bali, Raffi G Tangka dan Ananda Rifki dari Jawa.
Bupati Lombok Tengah H Lalu Pathul Bahri mengatakan, selain pembalap yang disebutkan tadi, masih ada sejumlah pembalap yang berniat hadir. “Kita masih menunggu konfirmasi balik dari beberapa pebalap dunia lainya apakah akan hadir atau tidak,” ungkap Lalu Pathul Bahri, Kamis (28/4/2022).
Launching Sirkuit Motocross ini lanjutnya, akan dilakukan setelah rangkaian Lebaran Topat. Dan dipastikan seluruh pembalap akan hadir di acara Lebaran Topat tersebut. “Ini sekaligus kita memperkenalkan tradisi budaya yang kita miliki yakni Lebaran Topat kepada para pembalap dunia itu,” terangnya.
Selain meresmikan, para pembalap dunia tersebut juga akan menjajal lintasan. Mereka akan mencoba salah satu sudut tikungan yang dinamakan bermed corner yang artinya sudut tikungan di mana sisi luar tikungan terdapat tanah agak tinggi yang sering dimanfaatkan pembalap untuk melahap tikungan dengan cepat dan kecepatan cukup tinggi untuk overtaking.
Di samping itu, pembalap juga akan mencoba gundukan step on yakni sebuah lompatan kecil yang mendahului table top sebagai media bagi pembalap sebelum melibas table top. Table top adalah gundukan tanah yang tinggi dan cenderung datar pada bagian atasnya yang mampu mengangkat pembalap sebelum terjun ke sesi selanjutnya yakni step off-sebuah tumpuan tanah kecil selepas table top. “Step on dan step off ini hampir selalu ada bersama-sama,” jelasnya.
Untuk diketahui, tekstur tanah lintasan sirkuit di Desa Lantan ini, sangat cocok untuk pembalap, tanah gembur dan tidak berdebu. Sementara suhu udara di wilayah utara sedikit dingin dan tidak terik, sehingga tidak menguras energi dari para pembalap. “Saya yakin pembalap akan sangat senang di Lombok Tengah, kualitas sirkuit kita utamakan, kenyamanan dan keamanan kita jamin, sehingga pembalap akan betah,” tegasnya.
Dipekerkirakan ada belasan ribu warga akan ke Lantan pada saat launching dan Lebaran Topat. Karenanya pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya sudah melakukan pemetaan titik-titik kemacetan, sehingga perlu rekayasa lalu lintas.
“Jadi untuk sementara ada keputusan bahwa akan ada sistem buka tutup jalan ke arah Lantan pada hari H Lebaran Topat. Untuk di bawah pukul 12.00 WITA, kendaraan yang dizinkan hanya ke arah Desa Lantan. Di atas pukul 12.00 WITA, yang diizinkan hanya kendaraan arah keluar dari Desa Lantan,” jelas Bupati.
Ia berharap agar Sirkuit Motocross Lantan menjadi kebanggaan masyarakat Lombok Tengah setelah adanya Sirkuit Mandalika. Keberadaan Sirkuit Motocross itu diyakini akan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat khususnya wilayah utara. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga akan mulai bangkit setelah covid-19 berlalu.
Untuk itu, butuh dukungan semua pihak untuk suksesnya gelaran Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motocross November mendatang. “Sirkuit motocross ini adalah aset berharga kita, maka kita harus jaga, rawat, caranya dengan menjaga keamanan penonton, pembalap dan para wisatawan. Ini untuk keseimbangan pembangunan dan keseimbangan perkonomian masyarakat,” tambahnya. (met)