1.982 Guru di NTB Jadi Peserta UKG Tahap II

Jaka Wahyana (DOK / RADAR LOMBOK )

MATARAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB akan melaksanakan Uji Kompetensi Guru (UKG) pada pekan ketiga bulan Desember tahun 2021 ini. Sebanyak 1.982 guru jenjang SMA,SMK dan SLB di NTB akan mengikuti UKG

“Pekan ketiga dilaksanakan UKG di NTB,” kata Kepala Bidang GTK Dikbud NTB, Jaka Wahyana.

Dikatakan, ada beberapa penyebab diundurnya pelaksanaan UKG dari pekan pertama menjadi pekan ketiga Desember 2021 ini. Salah satunya adalah adanya data guru salah input masa kerja mengajar. Selain itu,banyak juga guru peserta UKG ini menjadi peserta di pegawai pemerintah perjanjian kerja (P3K). Artinya mereka sudah masuk Dapodik, namun belum mendapatkan SK Gubernur dan itu sedang konsentrasi di P3K.

Baca Juga :  10 Alumni Ambil Formulir Pendaftaran Pemilihan Ketum IKA Unram

Dijelaskannya, pelaksanaan UKG tahun 2021 ini sama seperti tahun sebelumnya. Mulai dari penilaian kompetensi akademik/umum, bobotnya 25%, selanjutnya untuk kompetensi pedagogik bobotnya 35%, selanjutnya untuk kompetensi bidang atau profesional 40%. ditambah dengan lama mengabdi jika Kurang dari 6 tahun, tambahan poin 2 selanjutnya jika 6 sampai 10, tambahan poin 5, dan di atas 10 tahun mendapatkan tambahan poin 10.

Selain itu, pola UKG tahun ini sama dengan tahun lalu dengan sistem dalam jaringan (daring). apalagi pelaksanaan UKG ini berbasis aplikasi yang bisa dijalankan di komputer/laptop maupun hand phone android peserta. Jadi peserta cukup mengerjakan soal dari rumah atau tempat yang memiliki akses internet.

“Pada intinya pola UKG ini lebih simpel dibandingkan tahun lalu. Andai pelaksanaan UKG 2021 ini berjalan, maka dipastikan ini yang keduakalinya pola daring,” ujarnya.

Baca Juga :  USBN di SMAN 2 Mataram Berjalan Lancar

Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Dikbud NTB, Rizaldi Harmonika Ma’as menambahkan, bahwa sejak perpindahan dari daerah ke provinsi tahun 2017 lalu sampai saat ini yang telah mendapatkan SK Gubernur sebanyak 4.476 guru non ASN jenjang SMA, SMK dan SLB se-NTB.

“Kita membutuhkan paling banyak guru produktif di SMK,” sebutnya.

Selanjutnya, UKG bertujuan untuk pemetaan dan pembinaan guru ini. Karena itu dia berharap supaya ada anggarannya untuk pelaksanaan UKG ini agar nantinya dapat melaksanakan tes kemampuan ini dengan baik dan maksimal supaya bisa meningkatkan kompetensi. (adi)

Komentar Anda