1.900 RKB di Lotim Butuh Perbaikan

Muhir (GAZALIE/RADAR LOMBOK)

SELONG—Jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Lombok Timur (Lotim) masih banyak membutuhkan perbaikan Ruang Kelas Belajar (RKB). Dari data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) setempat, tercatat sebanyak 1900 RKB  yang butuh rehab dari total 722 SD baik itu negeri atau swasta yang ada di Lotim.

“Rata-rata kondisinya seperti itu. Kita sangat kekurangan. Kekurangan menjadi bagian apa yang kita untuk melengkapinya. Cuma yang menjadi persoalan keterbatas anggaran,” kata Kabid Pembinaan SD Dikbud Lotim Muhir.

Untuk perbaikan atau renovasi ruang kelas, mereka hanya mengandalkan dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Pemerintah (Bantah) yang sebelumnya bernama  Bansos. Sedangkan untuk tahun ini , bantuan perabikan RKB  dari DAK, Lotim hanya mendapatkan jatah sebanyak 90 RKB  . Jumlah ini tak seberapa jika dibandigkan jumlah  RKB  yang masih membutuhkan perbaikan di semua SD di Lotim.

Baca Juga :  Pasca Banjir, Lobar Hanya Usulkan Perbaikan Beronjong

[postingan number=3 tag=”lotim”]

“Yang harus kita rehab itu 1900 ruang kelas di Lotim. Dan kami bersama –sama menunggu apa yang akan kita lakukan,” kata dia.

Kekurangan RKB  ini juga dialami oleh SDN 1 Jerowaru. Keterbatas RKB di sekolah itu , memaksakan para siswa belajar di teras sekolah. Bahkan pihak sekolah juga membuat RKB darurat dengan hanya beratap asbes di samping sekolah. “Kalau untuk SDN I Jerowaru Kanit nya sudah jemput bola. Bahkan telah mengajukan revitalisasi total sekolah itu. Dan itu sudah kita sampaikan ke kementerian. Kita sedang menunggu ,” sebutnya.

Untuk perbaikan RKB , tidak hanya bantuan dari DAK. Namun ada juga  anggaran daerah yang bersumber dari dana aspirasi  dewan dengan jumlah  sekitar Rp. 450 juta,” Uang nya tetap ada di disini, karena itu uang nya daerah,” sebutnya.

Baca Juga :  Perbaikan Jalan Mekaki belum Tuntas

Sebagai upaya untuk memujudkan pendidikan yang berkwalitas dan bermartabat di Lotim, Bupati sendiri kata dia juga telah meminta Dikbud untuk membangun satu unit sekolah baru di salah satu desa di  wilayah Pringgasela.  Pembangunan sekolah baru ini, karena pelayanan pendidikan untuk masyarakat di wilayah itu cukup jauh.

“Kita kita siapkan anggaran Rp. 800 juta untuk pembangunan  sekolah baru itu. Untuk tahun ini hanya satu sekolah yang akan dibangun. Kita lihat dari kemampuan daerah ,” tutup dia. (lie)

Komentar Anda