Giri Menang – Maraknya pemberitaan tentang merarik kodek,Kepala Desa Sesela kecamatan gunung sari kabupaten Lombok Barat (Lobar) mensosialisiakan program desa mengenai dampak dari merarik kodeq kepada masyarakat.
Kepala karang Taruna sesela Suherman menjelaskan, untuk mencegah dan menurunkan angka merarik kodek yang semakin hari sangat memperihatinkan, karang Taruna akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar bisa menekan angka merarik kodek.”untuk menekan tingginya merarik kodek kita akan terus melaukukan sosialisasi kepada masyararakat mengenai dampak negatip dari merarik Kodeq.jelasnya kepada Radar Lombok.(12/07)
Selain itu terangnya, merarik kodek yang merupakan menjadi tradisi sebagian besar masyarakat disebabkan dengan faktor tehnologi dan media yang semakin hari semakin canggih, tentu faktor seperti harus menjadi pengawasan orang tua kepada anaknya. tidak hanya pemerintah yang harus melakukan pengawasan, akan tetapi pengawasan oran tua yang paling penting” terangnya.
Selain paktor tehnologi sambung herman, hal yang paling mendasar dan mendorong anak merarik kodek yaitu kurangnya pendidikan yang dia tempuh, pendidikan yang kurang akan membuat seoarang remaja mengambil inisiatif untuk meninggalkan rumah.”kalau seorang gadis berhenti sekolah, lama lama dia akan bosan berada didalam rumah terus, kalau sudah bosan dia akan merarik kodek “.jelasnya.
Dengan adanya sosialisasi mengenai dampak negatip dari merarik kodek, masyarakat menyambut baik dan sangat antusias, dia berharap dengan sosialilasasi seperti terus dilakukan.
Sementara itu, salah soarang masyarakat sesela berharap kepada Kepala Desa yaitu pak Asmuni dharapkan ketegasannya dalam menyikapi perseoalan merarik kodeq,”kalau bisa,kapala desa harus membuat Peraturan Desa (Perdes) mengenai merarik Kodeq, jangan hanya melakukan sosialisasi saja tapi hukuman bagi yang melanggar tidak ada”minta salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya.
“Saran saya, kecamatan dan desa membuat perdes dan memberi sansi tegas kepada yang melanggar Perdes,takutnya anak anak dan generasi selanjutnya menirukan hal serupa”. Pintanya.(Cr- wan)